Desa Kebulen

Kecamatan Jatibarang
Kabupaten Indramayu - Jawa Barat

Artikel

Asal-Usul Desa Kebulen

18 Mei 2025

38 Kali Dibaca

 
Dilansir dari kanal Youtube RSTV pada Jumat (22/12/2023) oleh Lebe Karyoto, sekaul kanda pada tahun 1498 Kesultanan Cirebon dalam rangka memperkuat perkembangan dakwah agama Islam di bawah kepemimpinan Sunan Gunung Jati, menyelenggarakan rapat dewan wali termasuk Sunan Kalijaga, yang intinya sepakat akan membangun masjid.

Sunan Gunung Jati bertitah bahwa wargi jati sebutan untuk warga negara Cirebon agar kiranya bahu membahu gotong royong untuk menyukseskan pembangunan masjid tersebut.

Bahan baku utama yang digunakan adalah kayu jati, sebagaimana arahan dari arsitektur masjid ini, yakni Raden Sepat dan Sunan Kalijaga. Para elang pinangeran langsung cangcut taliwanda segera mencari kayu jati.

Berdasarkan informasi telik sandi keraton bahwa di pinggiran Bengawan Cimanuk ada pohon jati tua yang besar. Diperkirakan pohon ini bisa memenuhi kebutuhan kayu yang akan digunakan untuk pembangunan masjid.

Berhubung pohon jati ini bukan sembarangan pohon jati. Dijaga oleh bangsa jim setan damyang merkayangan. Tidak ada orang yang berani menebangnya. Namun kabar tersebut tidak menyurutkan niat Sunan Gunung Jati.

Singkat cerita, berangkatlah para rombongan priagung Cirebon menuju ke pinggiran Bengawan Cimanuk yang dipimpin oleh Ki Jagantaka. Jim setan damyang merkayangan yang menghuni pohon itu namanya Nyi Purwa.

Sebelum sampai dilokasi para priagung dari Cirebon bermusyawarah di pinggiran bantaran bengawan untuk mendiskusikan bagaimana cara menebang dan membawa pohon jatinya.

Ki Jagantaka dengan jantan datang sendirian untuk berunding bersama Nyi Purwa. Setelah bertemu ia mengutarakan maksud dan tujuannya datang. Ia sedang mendapat tugas dari Sunan Gunung Jati untuk pembangunan masjid.

Namun Nyi Purwa menolak maksud tujuan Ki Jagantaka. Pohon jati itu bukan pohon jati sembarangan, banyak bangsa siluman yang tinggal dipohon tersebut. Duel diantara mereka pun tak terelakkan.

Mendengar Ki Jagantaka sedang bersiteru dengan Nyi Purwa maka para elang pinangeran pun tak tinggal diam, segera membantu. Demikian pula dengan Nyi Purwa, diundanglah para bangsa silem-siluman.

Pertarungan lumayan sengit, bangsa siluman semakin lama semakin unggul. Para elang pinangeran terdesak mundur. Ki Jagantaka memerintah prajurit untuk mundur. “Dudu musuh ayo rayi mundur”

Ki Jagantaka dan elang pinangeran kembali musyawarah di bantaran bengawan. Ada prajurit yang mengusulkan untuk segera melapor kepada Sunan Gunung Jati. Ki Jagantaka setuju, ia langsung bertolak ke Cirebon. Para elang pinangeran tetap bertahan di bantaran bengawan.

Sesampainya di keraton Cirebon Ki Jagantaka segera menemui Sunan Gunung Jati dan melaporkan kejadian itu. Sunan Gunung Jati memerintahkan agar meminta bantuan kepada Ki Gede Penganjang, salah seorang muridnya. Untuk berunding dengan Nyi Purwa.
Ki Jagantanka lalu berangkatlah ke Dermayu untuk menemui Ki Gede Penganjang. Setelah bertemu diutarakanlah maksud dan tujuan Ki Jagantaka datang. Ki Gede Penganjang mengiyakan dan akan membantu. Berangkatlah mereka berdua menemui para elang pinangeran.

Setelah istirahat, Ki Gede Penganjang segera menemui Nyi Purwa. Ketika yang datang sesepuh Dermayu, Nyi Purwa tidak bisa menolak permintaannya tersebut. Ia hanya mengajukan syarat satu. Berilah nama wilayah ini dengan namanya.

Permintaan Nyi Purwa pun disetujui oleh Ki Gede Penganjang, dibuatlah sebuah situs yang diberi nama “Makom Buyut Nyi Purwa”. Juga memberi nama tempat tumbuhnya pohon jati itu dengan sebutan “jati sauwit”. Lama kelamaan masyarakat menyebut desa tersebut dengan Jatisawit.

Tempat istirahat para elang pinangeran selama proses penebangan pohon jati di sekitar bantaran bengawan. Masyarakat menyebutnya dengan sebutan Bantaragung, yang artinya bantaran tempate wong agung.

Ketika berkemah di bantaran mereka melakukan masak-memasak. Hingga terlihatlah banyak kepulan asap. Nama desa ini kemudian dikenal sebagai Desa Kebulen, berasal dari kebul-kebul pinggir kalen.

Untuk menghormati Ki Gede Penganjang, sesepuh Dermayu, dibangun pula sebuah situs petilasan “Ki Penganjang”.

Atas petunjuk Sunan Gunung Jati proses penebangan dilakukan pada hari Senin tanggal 12 Bulan Mulud. Para bangsa siluman damyang merkayangan meminta agar mereka dipindahkan ke Rawa Bolang. 
 
Setelah ditebang pohon jati menyisakan satu potongan, sekitar setengah meter. Hingga sekarang masih ada dan tersimpan rapi di situs Buyut Jatisawit. Demikian riwayat asal-usul Desa Kebulen.
 
Sumber :
ranggonseni.com
You Tube channel RSTV
 

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail

Komentar

Captha

Komentar Facebook

Statistik Desa

Aparatur Desa

Kuwu

H. Tarkani AZ. SH.MH

Sekretaris Desa

Rasiah Handayani

Kaur Keuangan

Tarmidi

Kaur TU dan Umum

Nuryanto

Kaur Perencanaan

Tarjo

Kasi Pemerintahan

Didi Casmadi

Kasi Kesejahteraan

Mohammad Ibnu Attoillah

Kasi Pelayanan

Mansur

Kadus I

Kadnawi

Kadus II

Tarkiyah

Kadus III

Wiwik Abidin

Tenaga Pendukung Kadus

CAHYADI RAHMAT

Tenaga Pendukung Lurah

CARNA

Tenaga Pendukung Kantor

KAMAN

Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri

Desa Kebulen

Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, 32

Galeri Video

Video Desa 1

Menu Kategori

Arsip Artikel

Komentar

Media Sosial

Statistik Pengunjung

Hari ini:9
Kemarin:43
Total:1,852
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:216.73.216.55
Browser:Mozilla 5.0

Transparansi Anggaran

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan

AnggaranRealisasi
Rp 2.106.561.000,00RP 2.078.001.000,00

Belanja

AnggaranRealisasi
Rp 7.917.819.990,00RP 7.632.219.990,00

APBDes 2025 Pendapatan

Swadaya, Partisipasi Dan Gotong Royong

AnggaranRealisasi
Rp 200.400.000,00RP 200.400.000,00

Dana Desa

AnggaranRealisasi
Rp 1.089.889.000,00RP 1.089.889.000,00

Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi

AnggaranRealisasi
Rp 55.000.000,00RP 55.000.000,00

Alokasi Dana Desa

AnggaranRealisasi
Rp 581.272.000,00RP 552.712.000,00

Bantuan Keuangan Provinsi

AnggaranRealisasi
Rp 130.000.000,00RP 130.000.000,00

Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah

AnggaranRealisasi
Rp 50.000.000,00RP 50.000.000,00

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa

AnggaranRealisasi
Rp 7.917.819.990,00RP 7.632.219.990,00

Lokasi Kantor Desa

Latitude:-6.45852
Longitude:108.299627

Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu - Jawa Barat

Buka Peta

Wilayah Desa